Jenis Mahasiswa Kampus – Memasuki perguruan tinggi Anda akan bertemu dengan berbagai jenis mahasiswa, tidak hanya yang memiliki karakteristik, suku dan budaya yang beragam tetapi ada juga mahasiswa dengan karakter yang nantinya akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Anda mungkin pernah mendengar salah satu karakter siswa ini sebelumnya, yaitu siswa kupu-kupu. Mahasiswa kupu-kupu dikenal sebagai mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi atau kegiatan lain di kampus.
Karakter mahasiswa di kampus tidak hanya itu lho. Ada berbagai karakter lain yang diidentifikasi berdasarkan aktivitasnya selama di kampus. Penasaran dengan karakter mahasiswa di kampus? Yuk, simak di bawah ini tipe-tipe mahasiswa di kampus.
Mahasiswa Ambisius
Pernahkah Anda melihat siswa yang selalu tidak puas dengan nilai atau IPK mereka? Itulah ciri-ciri siswa yang ambisius. Sebagian dari kita ketika mendapat nilai B mungkin sudah merasa puas dan lega, karena artinya kita tidak perlu mengulang mata kuliah lagi, tetapi bagi mahasiswa yang ambisius nilai B bukanlah nilai yang dicari. Sebisa mungkin siswa tersebut harus selalu mendapatkan nilai sempurna.
Siswa ambisius adalah tipe siswa yang selalu mengerjakan tugas dengan cepat dan perfeksionis, bahkan terkadang bisa menyelesaikan tugas yang harus diserahkan minggu depan keesokan harinya. Siswa tipe ini biasanya dihindari saat ada tugas kelompok, karena kebiasaannya yang selalu bergerak cepat dan harus selalu sempurna membuat sebagian siswa merasa terbebani.
Siswa kupu-kupu
Butterfly student adalah singkatan dari college-home-student, yang merupakan sifat siswa yang mungkin pernah Anda dengar atau bahkan lihat secara langsung. Mendengar namanya saja, Anda sudah tahu bagaimana rutinitas yang dilalui para siswa ini setiap hari. Artinya, mahasiswa tipe ini kuliah lalu pulang, tanpa mengikuti kegiatan seperti organisasi atau UKM di kampus.
Baca juga: 5 Tips Menjalani Kuliah Saat Magang ala Kemendikbud dan Ristek
Mayoritas siswa kupu-kupu ini merupakan siswa dengan kepribadian introvert, yang lebih nyaman dengan kesendirian. Siswa kupu-kupu selalu dipandang buruk atau negatif, karena tidak memiliki kegiatan lain selain belajar dan dianggap hanya malas. Sebenarnya ada beberapa keuntungan yang bisa didapat ketika memilih menjadi mahasiswa kupu-kupu, seperti bisa mengerjakan tugas dengan fokus, kesempatan lulus lebih cepat, dan nilai point bertambah, karena memiliki waktu lebih banyak dibandingkan mahasiswa yang aktif berorganisasi. .
Namun dengan tidak adanya kegiatan lain selain belajar, nantinya ketika mencari pekerjaan akan sulit, karena perusahaan biasanya mencari calon karyawan yang memiliki banyak pengalaman. Untuk dapat mengatasi hal tersebut, diperlukan strategi untuk dapat mengisi kekosongan pengalaman organisasi Anda, misalnya dengan magang, part time, atau bisa juga dengan kursus yang pernah Anda kerjakan.
Murid Penyu
Kura-kura mahasiswa adalah singkatan dari lecture-meeting-lecturing-meetings, hal ini didasari oleh banyaknya organisasi yang diikuti mahasiswa selama di kampus. Siswa dengan tipe ini memiliki beberapa keunggulan, seperti mampu meningkatkan soft skill mereka dalam berbicara di depan umum dan pemecahan masalah.
Menjadi mahasiswa kura-kura memang terlihat melelahkan, ketika mahasiswa kupu-kupu bisa memiliki waktu luang untuk diri sendiri bahkan memiliki hobi. Mahasiswa Turtle sebenarnya disibukkan dengan kegiatan organisasi dan pertemuan setiap minggunya. Namun perlu anda ingat keuntungan dari waktu yang telah anda habiskan, dengan menjadi mahasiswa penyu akan lebih mudah saat mencari kerja, memiliki pengalaman dalam berorganisasi bisa menjadi nilai tambah.